Hidangan soto bangkong lengkap dengan nasi dan lauk-pauk. |
Soto Bangkong Semarang memanglah telah terdapat semenjak berpuluh- puluh tahun yang kemudian. H. Soleh Soekarno serta istrinya ialah orang yang terletak di balik lahirnya soto legendaris ini. Keduanya sesungguhnya bukan berasal dari Semarang, melainkan dari Solo. Mereka merantau ke Semarang pada tahun 1946, setelah itu mendirikan soto legendaris ini di situ. Butuh dikenal kalau mereka ke Semarang berjalan kaki lho dari Solo! Mereka berjalan selama kurang lebih tiga hari tiga malam. Luar biasa sekali ya?!
Awalnya, soto Bangkong ini tidak memiliki kedai tetap. Soto ini dijual sambil berkeliling oleh H. Soleh Soekarno dengan menggunakan pikulan yang berisi kuah dan isian soto ayam. Selama lima tahun, Pak Karno menjajakan sotonya hingga sekarang memiliki kedai dengan banyak cabang di Semarang. Hal itu merupakan buah kesuksesan dan kegigihan dari Pak Karno.
Untuk penamaan soto legendaris ini berasal dari pelanggannya. Ternyata, nama ini membawa keberkahan tersendiri bagi usaha soto yang dirintisnya. Awal mulanya cuma memakai nama Soto Pak Karno sampai pelanggan menganjurkan buat memakai nama Soto Bangkong. Sementara itu, kata Bangkong dalam bahasa Jawa mempunyai makna yang kurang berkenan. Tetapi, bila kamu lagi makan soto ini, hendaknya tidak mengingat makna namanya. Yah, Bangkong dalam Bahasa Jawa berarti kodok besar. Walaupun berarti kodok besar, soto ini tidak memakai daging kodok ya. Dagingnya tetap daging ayam. Penamaan ini sebab berhubungan dengan letak kedai soto Bangkong, ialah terletak di perempatan Bangkong, Semarang.
Semangkok soto bangkong. |
Mengapa pelanggan masih suka soto legendaris ini meskipun sudah berpuluh-puluh tahun berdiri? Yap, tentu rasanya yang masih bisa dipertahankan hingga sekarang. Hal yang membuatnya disukai adalah kecapnya yang khas karena dibuat sendiri sehingga tidak terlalu kental. Daging ayam kampung yang digunakan juga membuat rasa soto Bangkok semakin gurih dan khas. Sebelum dimasukkan ke dalam mangkok, daging ayamnya disuwir-suwir dalam ukuran kecil agar tidak alot.
Pada dasarnya, soto bangkong ini disajikan dalam mangkok berdimensi kecil. Kuahnya berwarna bening, tetapi memiliki rasa yang khas. Aku cenderung menggemari tipe soto dengan kuah bening semacam ini sebab tidak terdapat minyak kuning yang mengambang di permukaan kuah. Dalam satu jatah soto, isinya meliputi irisan tomat, tauge, bawang merah, bawang putih, irisan ayam, serta bihun. Sementara itu, untuk menu lainnya sengaja disajikan di atas meja agar bisa disantap langsung dengan soto segar ini. Lauknya terdapat sate telur puyuh, sate kerang, sate ampela, serta tempe.
Perkedel tempe. |
Tempe disajikan dengan nama yang unik pula, yaitu perkedel tempe. Bentuk tempenya panjang, sekitar 10 cm dan gemuk-gemuk. Perkedel tempe ini bukan seperti kentang yang dibuat perkedel. Tempe ini hanya digoreng dengan balutan tepung sehingga terasa sangat krispi dan gurih. Kalian patut mencobanya meskipun harga sepotong tempenya mencapai Rp 5.000.
Jika kalian tidak menyukai menu soto Bangkong, kalian bisa memesan menu lainnya, seperti ayam semur, ayam goreng, dan garam asem ayam. Semuanya enak! Namun, jika kalian baru kali pertama ke kedai ini, wajib rasanya untuk memesan soto Bangkong lengkap dengan lauk-pauknya yang menggoda.
Buat memperoleh semangkok soto bangkong yang fresh ini, kamu wajib tiba ke Jalur Brigjen Katamso Nomor. 1. Lebih tepatnya, kedai ini terletak di sebelah Kantor Pos Semarang di Perempatan Bangkong yang telah berganti nama jadi Brigjen Katamso. Semangkok soto ini biayanya Rp 15. 000 - Rp 25. 000. Sangat terjangkau, bukan, untuk mencecap soto legendaris ini?
No comments:
Post a Comment